Mengenai Saya

Foto saya
Mahasiswi yang sedang menjalani masa perkuliahan di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Biologi Menjadi PGSD, Kisah yang Tak Berujung


 praktikum anotomi hewan komparatif semester 2 UIN SUKA--> Bapak Ja'far
 Awal Kisah UST Ospek Universitas

UIN SUKA= Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga-->Yogyakarta PTN
UST=Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa-->Yogyakarta PTS
SNMPTN=seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri
SBMPTN=seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri

Manusia adalah sosok makhluk hidup yang diciptakan Allah swt dari sari pati tanah yang terbentuk dari pertemuan sel sperma dan sel ovum indukya. Sosok itu diciptakan Allah untuk menjadi khalifah di muka bumi ini, agar terjadi perdamaian dan pelestarian alam.

Dalam kehidupan fana’ ini, setiap jiwa diwajibkan untuk menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat untuk mencapai kehidupan yang bermakna. Allah berfirman ..............................(lupa)
Kehidupan ini bukan semata-semata untuk masalah duniawi, tapi untuk mencapai surga yang abadi. Tidaklah mudah untuk mencapai surga abadi itu, karena harus ada usaha dan kesungguhan qalbu dalam menjalaninya. Tanpa doa pun segalanya nampak sia-sia, karena barang siapa yang mementingkan usahanya tanpaq doa dia adalah orang yang sombong. Padahal Allah sangatlah membenci pada orang-orang tersebut. “Manjaddawajadda” barang siapa bersungguh-sunggu pasti akan berjaya, seperti halnya pepatah arab tersebut. Dalam mencapainya banyak lika-liku batu sandung yang mengecam di hadapannya.  Barang siapa yang bersabar dan istiqomah pada tujuannya pasti mencapai kejayaannya.

Seperti kisah seorang anak rantau yang sedang menjalani pendidikan di bangku perkuliahan S1 ini. Dari perjalanan pendidikan selama 12 tahun di bangku pelajar, dan kini telah menginjakkan jiwa raganya di kota pelajar Yogyakarta mulai bulan September 2013.

Dimulai dari kisahnya ketika kelas XII IPA 1 semester 2. Gadis ini selalu mengidolakan pelajaran biologi karena dianggapnya pelajaran yang paling menantang, mudah, dan bisa berinteraksi dengan sang pencipta melalui kesyukurannya terhadap alam. Dari gurunya pun ia idola-idolakan sampai setiap hari tak luput mempelajari biologi agar cita-cita masuk PTN dengan jurusan biologi murni tercapai. Orang tua tidak mendoktrinasi dia harus bersikeras masuk jurusan apa, tapi terserah pada anak gadis yang sangat dicintainya. Boleh-boleh saja si gadis masuk ke biologi, namun orang tua memberikan gambaran masa depannya antara jurusan yang ia sukai dengan jurusan PGSD. Melihat dari apa yang dijabarkan abah dan ibu panjang lebar dan sangat syahdu jika dilaksanakan, si gadis ini akhirnya menuruti kata-kata orang tua. Berawal dari SNMPTN dengan mengambil jurusan PGSD (UNS Kebumen, UNS Surakarta, UNY) dan Biologi UNY. Harapan yang besar dan hanya doa yang selalu ia panjatkan kepada Tuhannya agar pilihannya terkabul. Selang beberapa bulan, harapan itu sirna entah telah pergi menjauh dari impiannya. Gadis ini gagal dalam SNMPTN. Tangis kesedihan meliputi wajahnya yang anggun kuning langsat itu. Tapi tak apalah, mungkin allah telah memberikan takdir  yang lebih baik dari SNMPTN, dan ia yakin allah maha adil terhadap setiap jiwa yang bernafas. Doa selalu teriring sepanjang hari dengan restu orang tua dan keluarga. Ujian kelulusan pun tiba, sujud syukur dan tetesan air mata menggenangi rumah tercinta. Kesenangan atas kelulusannya belum membuat dia menjadi tenang sepenuhnya, karena ini bukanlah akhir dari perjuangan hidupnya. Masih banyak kisah-kisah baru yang harus ia ukir kembali.

Dia mengikuti SBMPTN  pada jurusan PGSD (UNS Kebumen, UNS Surakarta, UNY), dengan diantar abahnya ke pangkalan lokasi tes di Yogyakarta. Selama 2 hari ia ditemani abahnya dan menginap di salah satu hotel yang sesuai dengan kantong sakunya. Walaupun SBMPTN tidak menemui kebahagian pula, ia sadar bahwa usahanya belum maksimal. Sendu tangis memancarkan mata yang sangat sipit. Ia menyadari akan kelemahan dalam bidang akademik yang tidak terlalu pintar dan dibilang pas-pasan pada bidang IPS. Perjuangan yang ia lakukan belum sesuai dengan apa yang orang tuanya kasih dan diperjuangkan siang malam. Orang tua sangatlah memaklumi akan kondisi saat ini, dan beliau bersi keras agar putrinya tidk menjadi seorang yang pengecut akan masa depannya. Nasihat dan masukan selalu diberikannya dengan kisah-kisah inspiratif.

Seminggu kemudian ia bertekad untuk merubah segala usahanya dan doa menjadi lebih sempurna. Dia juga bersikeras untuk masuk di PTN tak mau ke PTS. Akhirnya setelah searching internet dan informasi dari ibu, bahwa masih ada satu PTN yang masih membuka pendaftaran yaitu di UIN SUKA jalur reguler. Akhirnya tanpa berpikir panjang ia menerima dan melaksanakan segala proses yang ada sampai tiba saatnya pengumuman ia diterima di jurusan biologi yang awalnya ia sukai. perjuangan yang sangat luar biasa dan sangat ......Diawal semester 1 ia sangat bangga dan bersyukur dapat masuk PTN dengan jurusan yang ia geluti. Dengan IP semester 1 (3,74) bisa dibilang coumlode, dia merasakan bahwa hanya nilai yang memuaskan yang dapat ia gali, tapi ilmu yang ia dapatkan cukuplah minim. Dari sini ia menyadari jiwanya tidak rela dia berada disini walaupun telah mendapat IP yang sangat bagus. Namun ia tetap kuat menjalaninya dan mulai beranjak di semester 2, dengan praktikum dan laporan seminggu 3x yang sempat sangat menguras tenaga dan pikiran hanya tertuju padanya. Tidak ada waktu untuk mempelajari hal yang lain. Untuk pulang pun tak menentu padahal yang di rumah sangat merindukannya. Alhamdulillah laporan selalu mendapat nilai 9 lebih pada mata kuliah Anatomi Hewan Komparatif. Di penghujung semester, ia mendapat IP (3,34) yang sangat turun drastis dan IPK 3,54. Walaupun dengan IP yang terbilang bagus, tapi perasaan dan pikirannya terbayang-bayang untuk mengakhiri di jurusan biologi.

Ketika solat tarawih di musola, ia mendapatkan sebuah isyarat agar pindah kuliah di jurusan PGSD. Selang beberapa waktu setelah ia merenungi segalanya, orang tua pun tahu kekecewaan yang ia rasakan akan tetesan air matanya dan kegalauannya. Tidak dia sadari, orang tua sangat antusias akan niat dia pindah. Sekarang ia tak berpikir mau PTS, PTN yang penting ia ingin ke PGSD dengan pilihan akreditasi minimal B. Abahnya selalu mengantar kemanapun ia pergi mendaftar di PTS. Awal mula ia mendaftar jalur reguler UNY PGSD diantar abahnya, tap hasilnya tak membuahkan. Kekhawatiran muncul dari orang tuanya, karena saat ini ia telah berhenti dari UIN dan belum menemukan perguruan tinggi yang menerimanya. Usaha keduanya di UPY dan lagi-lagi diantar abahnya. Alhamduliallah usahanya berhasil. Selama proses pengumuman ia juga mendaftar di kampus kebangsaan UST dengan diantar abahnya. Di UPY ia sempat ikut ospek sehari sebelum pengumuman UST. Tanggal 27 magrib sepulang dari ospek, dia langsung melihat hasil pengumuman di UST dan menyatakan bahwa ia lolos. Serta merta ia sujud syukur dan orang tua telah tahu lebih dahulu. Inilah jalan yang Allah berikan terhadap hamba-hambanya yang mau berusaha dan bekerja keras. Menaati segala perintahnya dan berbuat baik terhadap abah ibu serta orang lain. Inilah jalan yang Allah berikan terhadap gadis setengah baya itu, untuk memulai kisah hidupnya kembali di kampus kebangsaan dengan jurusan PGSD akreditasi B. 
Orang tua sangat bersyukur dan lebih bahagia gadis itu di jurusan pendidikan daripada murni. Dan gadis itu juga demikian merasakan jiwanya teah kembali menjadi sosok yang lebih disiplin, dewasa, dan mengertyi akan perjuangan orang tua. Allah telah menakdirkan segala keadaan di muka bumi ini, tanpa memandang kaya dan miskin, jelek dan cantik. Tapi satu hal ketakwaan, dan rela berusaha demi tujuan yang halal yang alllah berikan. Allah telah berjanji tiada suatu kaum pun yang akan Dia sengsarakan, karena setiap hamba memiliki batas kelemahan yang lebih sang kholik daripada hambanya. Dan Allah tak memberikan suatu cobaan melebihi batas kemampuannya. Inilah kisah hidup yang bisa merubah takdir yang lebih baik. Bersyukurlah maka Tuhanmu akan melebihkan derajatmu. 
Dari kisah itu, mungkin gadis itu tidak akan sebahagia ini, jika ia telah melenceng dari aturan agama dan nasihat orang tua. Orang tua rela segalanya terkuras hanya untuk masa depan anakanya. Tapi apa yang sering dia berikan pada orang tua. Hanya omelan terhadapnya. Dari sini kita harus menyadari bahwa mencoba mengubah takdir itu bisa, tapi dengan ikhtiar dan kesanggupan niat. Mungkin jika ia tetap di UIN SUKA, kebahagiaan dan rasa syukurnya belum lebih baik dari ini. Dari segi orang tua, orang tua juga lebih bahagia anaknya di PGSD, karena mengajarkan untuk kepribadian lebih baik. Barokallah untuk gadis ini. Sukses selalu menyertaimu gadis. Amin
Gadis itu adalah aku NANDA MARIYANA SHOFWATI sosok yang muncul dari pasangan Bapak Darsin dan ibu Siti Mufidah. Terimakasih

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar